FENOMENA JALAN BERLUBANG



        
Ketika musim penghujan terjadi tidak jarang menimbulkan adanya titik genangan air di jalan beraspal. Dengan dibloknya jalan beraspal yang menyeluruh tanpa mempertimbangkan daerah resapan air hal ini juga mempersulit air untuk meresap dan akhirnya menimbulkan genangan air di jalan.Selain hal tersebut, peristiwa ini juga terjadi karena memang pada titik tersebut wilayahnya sedikit lebih rendah daripada wilayah lainnya. Sehingga hal itu menyebabkan air yang semula berada di wilayah yang tinggi mengalir ke wilayah yang lebih rendah dan menyebabkan genangan air di jalan beraspal yang cukup parah pada titik tersebut.
Genangan air tersebut tentunya mengganggu aktivitas pengguna jalan baik itu secara langsung maupun tidak langsung.Secara langsung, para pengguna jalan yang melewati titik tersebuat akan merasa tidak nyaman karena kemungkinan besar seseorang tersebut akan basah, akibat air yang terciprat dan mengenai pengguna baik itu motornya atau pakaiannya. Selain  itu, secara tidak langsung jalan beraspal yang sering tergenang air akan lebih cepat rusak dibandingkan dengan jalan yang lain yang tidak tergenang air. Hal ini disebabkan pada saat cuaca panas suhu aspal akan naik, saat terkena air hujan dan menggenang maka aspal yang semula panas akan terkelupas dan menempel pada kerikil yang ikut lepas, sehingga lama-kelamaan aspal tersebut akan rusak.
Pada saat musim kemarau, jalan yang berlubang dan rusak tentunya dapat membahayakan pengguna jalan. Tidak jarang dari mereka yang tidak berhati – hati dalam berkendara akan jatuh melewati jalanan yang berlubang dan rusak tersebut. Dengan terjadinya kecelakaan tentunya hal tersebut juga menelan korban baik itu korban manusia maupun juga korban secara material yang berhubungan dengan kendaraan yang dipakai oleh si pengendara itu sendiri.
Meskipun masalah tersebut disebabkan oleh faktor geologis atau keadaan tanah yang notabene sulit untuk dicegah dan diselesaikan secara total dalam waktu yang singkat. Namun, setidaknya masalah tersebut dapat diminimalisir. Salah satu caranya yaitu dengan membuat selokan atau drainase pada wilayah ti nggi maupun rendah tersebut. Sehingga air hujan bisa langsung mengalir pada sistem drainase dari wilayah tinggi ke wilayah rendah tanpa harus tergenang di jalan. Selain itu, juga bisa diminimalisir dengan membuat biopori (lubang resapan) di berbagai titik. Sehingga pada saat hujan tiba, air bisa langssung meresap ke dalam tanah melalui lubang-lubang biopori tersebut. Selain itu dengan menanam pepohonan di pinggir jalan juga dapat mengurangi genangan air di jalan. Karena air hujan yang jatuh bisa langsung diserap oleh akar-akar pepohonan yang ada di pinggir jalan tersebut. Tanpa harus terus mengalir dan akhirnya menyebabkan genangan air di jalan yang sejatinya sangat mengganggu aktivitas pengguna jalan.


 karya :

  • hasna zulfa rodhiyah     (21)
  • selvina nurwiyani         (34)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Dr.Yogi Ahmad ( Selvina Nurwiyani/34 )

Biografi Muhammad Ilham Nurkarim ( Rosita Rahma Damayanti / 32 )