Membakar Sampah Menghancurkan Masa Depan



Manusia memiliki kegiatan yang bermacam-macam setiap harinya. Tidak dipungkiri kegiatan manusia tersebut menghasilkan sampah yang jumlahnya tidak sedikit. Sampah yang dihasilkan manusia dapat berupa sampah basah, yaitu sisa makanan, potongan hewan, sayuran, dll. Sampah kering, yaitu kertas, kaca, keramik, batu-batuan dan kain. Sampah lembut, yaitu debu yang berasal dari penyapuan lantai rumah,gedung, dan penggerajian kayu. Sampah besar ,yaitu meja, kursi,kulkas,radio, dan peralatan dapur.

Tingginya volume sampah yang dihasilkan baik oleh industri maupun masyarakat merupakan permasalaan umum yang dijumpai dihampir semua kota, terutama dikota-kota besar seperti Jakarta. Disamping dipengaruhi oleh daya beli masyarakat, permasalahan tingginya volume sampah juga dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk. Permasalahan ini semakin dipersulit dengan terbatasnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang tersedia. Sehingga masyarakat mengurangi jumlah sampah dengan membakar sampah tersebut. Akibatnya berbagai masalah akan muncul, misalnya asap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut akan menimbulkan polusi udara.
Gas Co yang tercipta akibat proses pembakaran dapat membuat tipis lapisan ozon dan mengakibatkan efek rumah kaca. Gas Co2 bersifat menyerap energi panas dari radiasi infra merah yang dihasilkan oleh matahari sehingga energi panas tersebut terkumpul dimuka bumi.apabila bumi semakin terbuka terhadap pancaran sinar ultraviolet dari matahari yang mematikan, dan pepohonan semakin jarang maka gas Co2 dalam skala besar tersebut tidak dapat diproses menjadi O2 oleh tumbuhan yang semakin jarang/hutan gundul. Hal ini dapat meningkatkan kadar Co2 dibumi sehigga pantulan energy matahari yang diterima oleh bumi tidak lagi dipantulkan keluar bumi. Melainkan bertahan dibumi karena kadar Co2 yang besar.
Dampak dari pembakaran sampah bagi kesehatan manusia yaitu dalam jangka panjang akan meningkatkan resiko masyarakat terkena kanker paru-paru.Sekitar 20% dari penduduk Indonesia mengidap kanker paru paru yang disebabkan oleh pembakaran sampah meningkat setiap tahunnya.
Masalah lingkungan ini adalah masalah yang cukup serius yang harus diatasi. Untuk mengatasi sampah agar tidak dibakar adalah dengan cara memisahkan antara sampah organic dan anorganik untuk memudahkan mendaur ulang, memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk kompos. Sedangkan memanfaatkan sampah anorganik untuk dijadikan kerajinan atau didaur ulang menjadi barang baru. Menimbun sampah di dalam tanah untuk mempercepat penguraian dan mencegah timbulnya bau.

 
Quote :
“Jika manusia tidak merawat alam dari sekarang, merusak dan membiarkannya hancur”.
“Tidak menutup kemungkinan manusia akan membuat kiamatnya sendiri”


          Karya :

    • Bela Kusumawati                              (09)
    • Cahyaning Kusuma Wijayanti        (10)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Dr.Yogi Ahmad ( Selvina Nurwiyani/34 )

Biografi Muhammad Ilham Nurkarim ( Rosita Rahma Damayanti / 32 )