Biografi Chairul Tanjung (Desty Antika P.W/11)


Chairul Tanjung


            Chairul Tanjung merupakan seorang pengusaha sukses di Indonesia. Ia merupakan pengusaha sukses sekaligus CEO Utama di CT Corp. Tahun 2014, ia memiliki kekayaan sebesar USD 4 miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 dunia. Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Ayahnya bernama Abdul Ghafar Tanjung, berasal dari Sibolga, Sumatra Utara, merupakan seorang wartawan. Ibunya bernama Halimah, seorang wanita keturunan Cibadak, Jawa Barat. Chairul Tanjung berada dalam keluarga yang sederhana dan tinggal bersama dengan enam saudara lainnya.
            Chairul Tanjung bersekolah di SD Van Lith, Jakarta pada tahun 1975. Kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Van Lith, Jakarta tahun 1978, kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di SMA Negeri 1 Boedi oetomo, Jakarta tahun 1981, lalu melanjtkan study-nya di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia (UI). Kemudian di Executive IPPM tahun 1993.
            Untuk memenuhi kebutuhan kuliah, Chairul Tanjung berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan jasa foto kopi di kampus, Ia juga pernah mendirikan toko yang menjual peralatan khusus kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Chairul Tanjung merupakan anak yang teladan dengan bukti ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984-1985.
            Setelah lulus kuliah, Chairul Tanjung bersama tiga temannya mendirikan sebuah perusahaan yang diberi nama PT Parianti Shindutama pada tahun 1987. Bermodal awal sekitar Rp 150.000.000 yang dipinjam dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasanga sepatu dari Italia. Akan tetapi kare perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul Tanjung memilih keluar dan mendirikan usaha sendiri.
Chairul Tanjung menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Kehebatannya dalam membangun jaringan dan sebagai pengusaha, membuat bisnis yang ia kelola semakin berkembang. Chairul Tanjung mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang financial.
 Para Group memiliki Bandung Supermall. Mall seluas tiga hektar ini menghabiskan dana Rp 99 miliar. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada tahun 1999. Di bidang investasi, pada awal 2010 Para melalui anak perusahaannya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia. Pembelian saham Carefour ini ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis. Di bidang penyiaran dan multimedia Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
            Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Group menjadi CT Corp pada tanggal 1 Deseber 2011. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding : Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.
            Pada tanggal 16 Mei 2014, Presiden Susilo Bambang Yodhoyono menunjuk ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung sebagai Menko perekonomian. Ia menggantikan Hatta Rajasa yang telah resmi mengundurkan diri karena maju menjadi calon wapres Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 dengan dukungan dari Partai Gerindra, PAN, PKS, Golkar, dan PPP. Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin 19 Mei 2014 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014. Pada tanggal 27 Oktober 2014 Chairul Tanjung digantikan oleh Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian.
Pada tanggal 18 April 2015, Chairul Tanjung dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pengukuhan tersebut dilakukan di ruang Garuda Mukti, Gedung Rektorat, kampus C Unair. Chairul Tanjung juga mendapatkan penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Award 2015.
Dalam bisnis, bahwa generasi muda sudah seharusnya sabar, dan menapaki tangga usaha satu persatu. Sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.
             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi Dr.Yogi Ahmad ( Selvina Nurwiyani/34 )

Biografi Muhammad Ilham Nurkarim ( Rosita Rahma Damayanti / 32 )